Gaya Antar Molekul
Gaya Antar Molekul
1. Gaya
London
Gaya London adalah gaya yang ditimbulkan oleh ikatan dipol
sesaat. Gaya London dapat terjadi pada gas mulia yang mempunyai
keelektronegatifan nol. Contohnya pada Neon, dimana gas neon bisa dicairkan.
Pada suhu yang sangat rendah dan pada suhu ynag sangat tinggi, atom-atom neon akan
saling berdekatan sehingga kestabilan elektronnya akan terganggu. Hal ini
menyababkan dalam atom Neon terbentuk dua kutub (dipol) antara molekul ynag
sama. Dipol ini mengadakan ikatan sehingga neon berubah menjadi cair. Dipol ini
bersifat sementara, karena elektron selalu bergerak dalam orbital sehingga pasa
saat berikutnya dipol itu hilang. Dipol ini disebut dipol sesaat. Ikatan dipol
sangat lemah, tetapi iaktannya akan bertambah kuat dengan bertambahnya
elektron, sehingga titik didih makin tinggi.
Kekuatan gaya London bergantung pada beberapa faktor, antara
lain kerumitan molekul dan ukuran molekul.
a. Kerumitan Molekul
- Lebih banyak terdapat interaksipada molekul kompleks dari molekul sederhana, sehingga Gaya Londonlebih besar dibandingkan molekul sederhana
- Makin besar Mr makin kuat Gaya London.
b. Ukuran Molekul
- Molekul yang lebih besar mempunyai tarikan lebih besar dari pada molekul berukuran kecil. Sehingga mudah terjadi kutub listrik sesaat yang menimbulkan Gaya London besar.
- Dalam satu golongan dari atas ke bawah, ukurannya bertambah besar, sehingga gaya londonnya juga semakin besar.
2. Gaya
Van der Waals
Antar molekul yang mempunyai perbedaan keelektronegatifan yang
sangat kecil terdapat gaya tarik-menarik walaupun sangat lemah. Gaya tarik
menarik ini di namakan gaya Van der Waals.karena gaya ini sangat lemah maka zat
yang mempunyai ikatan Van der Waals akan mempunyai titik didih yang sangat
rendah.
Gaya van der Waals bersifat permanen sehingga lebih kuat dari
gaya London.
Gaya Van der Waals
terdapat pada senyawa Hidrokarbon contohnya pada CH4.
perbedaan keelektronegatifannya C(2,5) dengan H(2,1), sangat kecil yaitu
sebesar 0,4.
Senyawa- senayawa yang
mempunyai ikatan Van der Waals akan mempunyai titik didih yang sangat rendah, tetapi
dengan bertambahnya Mr ikatan akan makin kuat sehingga titik didih lebih
tinggi. Contohnya titik didih C4H10 > C3H8 >
C2H6 > CH4
3. Ikatan
Hidrogen
Ikatan Hidrogen ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom
yang elektronegatifitasnya tinggi (N, O, F), baik antar molekul atau inter
molekul. Kutub positif pada kedudukan H berikatan dengan kutub negatif pada
kedudukan atom yang keelektronegatifannya besar seperti N, O, F.
Pada molekul HF ujung molekul pada atom H lebih bermuatan
positif dan ujung molekul pada atom F lebih bermuatan negative. Jadi, antara
atom H pada molekul pertama dengan atom F pada molekul berikutnya terjadi gaya
tarik-manarik yang cukup kuat.
Titik didih HF > HI > HBR > HCL, walaupun HF mempunyai
Mr lebih kecil dari HCl tetapi mempunyai titik didih paling tinggi, hal ini
disebabkan karena antar molekul HF terdapat ikatan Hidrogen.
Ikatan hydrogen jauh lebih kuat dari pada gaya Van der Waals,
sehingga zat yang mempunyai ikatan Hidrogen mempunyai titik cair dan
titik didih yang rtelatif tinggi.
0 komentar: